KATA PENGANTAR
Segala puji
bagi Allah ‘aza wa jala yang telah memberikan segala kemudahan sehingga makalah APEC 2013
ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya. Sholawat dan salam semoga
tercurahkan kepada baginda alam, suri teladan, Nabi Muhammad SAW. dan juga bagi
keluarganya, sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Saya menghaturkan banyak terima kasih kepada guru saya Wulan Rosidah,S.Pd. atas bimbingan dan arahannya
kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Tak lupa ucapan terima kasih juga saya berikan kepada rekan-rekan yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan tugas ini.
Dengan
demikian, makalah ini diharapkan menjadi bacaan yang dapat menanmbah ilmu yang
mudah dipahami dan dipelajari dan semoga berguna bagi kita semua.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………2
BAB I : Latar Belakang .......……………………………………………………………..5
BAB II : Berita Acara
...........................................................................................
BAB III : Negara Peserta…..……………………………………………………………....6
BAB IV : Gagasan Tuan Rumah .………………………………………………................7
BAB V : Kesepakatan .……………………………………………………………………8
BAB VI : Kesimpulan……………………………………………………………………..10
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………11
BAB I
Latar Belakang
APEC adalah singkatan dari Asia-Pacific Economic
Cooperation atau Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik. (APEC) didirikan pada tahun 1989. APEC bersekretariat di Singapura.
Organisasi ini berjenis Forum Ekonomi yang sampai saat ini beranggotakan 21
negara dengan pengarah eksekutif saat ini bernama Colin S. Heseltine.
KTT APEC diadakan setiap
tahun di negara-negara anggota. Pertemuan pertama organisasi APEC diadakan di
Canberra, Australia pada tahun 1989. APEC menghasilkan "Deklarasi
Bogor" pada KTT 1994 di Bogor yang bertujuan untuk menurunkan bea cuka
hingga nol dan lima persen di lingkungan Asia Pasifik untuk negara maju paling
lambat tahun 2010 dan untuk negara berkembang selambat-lambatnya tahun 2020.
BAB II
Berita
Acara
APEC bertujuan mengukuhkan pertumbuhan
ekonomi dan mempererat komunitas negara-negara di Asia Pasifik. Konferensi
Tingkat Tinggi negara-negara kerja sama ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) pada
7-8 Oktober 2013 ini telah menghasilkan tujuh kesepakatan. Hal ini diharapkan
bisa diterapkan di tiap-tiap negara anggota APEC. APEC tahun ini mengambil tema
“Resilient Asia Pacific-Engine of Global Growth”.
BAB III
Negara-negara Peserta:
a. Australia
b. Brunei
Darussalam
c. Kanada
d. Indonesia
e. Jepang
f. Korea
Selatan
g. Malaysia
h. Selandia
Baru
i.
Filipina
j.
Singapura
k. Thailand
l.
Amerika Serikat
m. Republik
Cina
n. Hong Kong
o. RRC
p. Meksiko
q. Papua New
Guinea
r.
Chili
s. Peru
t.
Russia
u.
Vietnam
BAB IV
Gagasan-gagasan Tuan Rumah
Upaya Indonesia agar hasil KTT APEC 2013 di
Bali kali ini betul-betul memberikan manfaat bagi rakyat telah diupayakan
melalui gagasan Indonesia lewat 20 Deliverables Indonesia 2013.
Ini merupakan agenda Indonesia selaku tuan
rumah pelaksanaan APEC 2013, di Nusa Dua, Bali, dalam putaran sidang puncak
pada 1-8 Oktober ini. 20 gagasan Indonesia itu telah selesai dan tertuang dalam
kertas kerja yang menjelaskan secara detail tiga prioritas besar yang diusung
Indonesia dalam KTT APEC 2013.
Tiga prioritas itu adalah Attaining the Bogor
Goals, Achieving Sustainable Growth with Equity, dan Promoting Connectivity.
1.
Attaining the Bogor Goals:
a. Supporting
the Multilateral Trading Systems and WTO 9th Ministerial Conference.
b. Improving
Trade on Services.
c. Promoting
a set of principles (RICE/ Resilient, Inclusive and Innovative, Connected, and
Equitable) in pursuing trade and investment liberalization and facilitation
under the Bogor Goals.
d. Understanding
Current Challenges in Trade Financing.
e. Promoting
Products which Contribute to Green Growth, Rural Development and Poverty
Alleviation.
2. Achieving
Sustainable Growth with Equity:
a.
Enhancing SMEs Global Competitiveness dan
SMEs and Women.
b.
Women as Economic Drivers.
c.
Aligning Farmers and Fishers into the Global
Food Chain dan Promoting Road Map on
Food Security 2020.
d.
Enhacing Financial Inclusion by Promoting
Financial Access through Innovative Delivery Channels and Financial Eligibility
through Innovative Approach.
e.
Recommendation on the Development of
Medicinal Plant and Traditional Medicine.
f.
Mainstreaming Ocean-related Issues Through
Cross-sectoral Cooperation in APEC.
g.
Outcome of Chief Science Advisers Meeting and
Equivalent (CSA).
h.
Promoting Clean, Renewable, and Sustainable
Use of Energy in the APEC Region.
i.
Model of Sustainable Healthcare System.
j.
Promoting Cooperation in the APEC Region in
Combating Corruption.
3. Promoting
Connectivity:
a.
Developing APEC Framework on Connectivity as
a Long Term Vision in the Asia Pacific Region.
b.
Multi-Year Plan on Infrastructure Development
and Investment.
c.
Emergency Response Travel Facilitation
(ERTF), (4) Work Plan on Promoting Cross-Border Education Cooperation.
d.
The Travel Facilitation Initiative to Enhance
Cooperation in Tourism Sector and Support People-to-PeopleConnectivity.
b.
BAB V
Kesepakatan
Dari hasil pertemuan, para pemimpin
APEC menyepakati beberapa hal strategis, yaitu:
Pertama, para pemimpin menyepakati untuk memperkuat
agenda Bogor Goals. Untuk itulah, para pemimpin APEC bersepakat untuk
memperkuat, mendorong, dan membuka kesempatan bagi seluruh pemangku kepentingan
berpartisipasi dalam agenda APEC dan saling memberikan keuntungan bagi semua.
Kedua, para pemimpin APEC sepakat meningkatkan intra-APEC
untuk infrastruktur, membangun kapasitas, dan memfungsikan perdagangan
multilateral. “Referensi terhadap perdagangan multilateral ini adalah
pengenalan pada perdagangan di antara anggota APEC yang membawa keuntungan
lebih pada ekonomi dan kesuksesan dalam kerja sama multilateral di kawasan,”
kata Presiden SBY.
Ia menyebutkan, para pemimpin APEC mendorong hal ini
dengan membuat kesepakatan perdagangan multilateral yang dapat diangkat dalam
pertemuan WTO di Bali pada Desember 2013.
Ketiga, para pemimpin APEC setuju untuk meningkatkan
konektivitas institusi dan sumber daya manusia di antara anggota APEC. Untuk
itulah, dibuat konektivitas yang menitikberatkan pada investasi dan
infrastruktur.
Para pemimpin APEC menyampaikan bahwa hal ini akan
mengurangi biaya produksi dan transportasi, serta memperkuat bahan baku dan
memperkuat iklim usaha di antara anggota APEC. Di waktu yang sama, pembangunan
infrastruktur akan menciptakan peluang pekerjaan.
Keempat, para pemimpin APEC memastikan pertumbuhan yang
kuat, inklusif, dan berkelanjutan. Para pemimpin APEC bersepakat untuk
memfasilitasi dan memperkuat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta
perempuan pegusaha dan muda.
Kelima, memperkuat ketahanan pangan. Tujuan dari agenda
ini adalah menghadapi tantangan pertumbuhan dan perubahan iklim. "Dengan
pertemuan di Bali ini, para pemimpin mulai melihat permasalahan ini secara
menyeluruh,” ungkap Presiden.
Keenam, para pemimpin APEC bersepakat untuk meningkatkan
sinergi dan melengkapi dengan kerja sama multilateral yang lain seperti East
Asia Summit dan G-20. Hal ini menjadi sangat penting karena dunia ini dibentuk
dengan berbagai arsitek ekonomi yang berbeda.
Ketujuh, kerja sama di dunia usaha antarnegara APEC
sangat penting untuk mencapai free and open trade investment. Terkait
meningkatkan keikutsertaan Usaha Kecil dan Menengah, kaum muda dan perempuan,
Presiden SBY mengatakan bahwa pelaku usaha UMKM merupakan tulang punggung
perekonomian Indonesia.
BAB VI
Kesimpulan
“Sekarang
kita memiliki semua perjanjian dan komitmen, kita harus menunjukkan kepada
dunia bahwa APEC akan terus memainkan peran penting dalam ekonomi global. Saya
percaya bahwa semua ekonomi APEC akan berbagi tanggung jawab untuk mewujudkan
komitmen-komitmen tersebut,” ujar SBY dalam Leaders Press Conference.
Kompas.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Kerja_Sama_Ekonomi_Asia_Pasifik#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar