Mungkin
ini adalah tulisan Bapak yang terakhir menjelang Ujian Akhir Semester 2 ini...
Nak,
suatu hari nanti atau bahkan telah kau alami kalian akan menemukan suatu
kenyataan yang tidak sesuai dengan keinginan dan harapanmu. Bahkan sering kali
tidak sesuai dengan pertimbangan dan perhitunganmu bukan? Saat itulah dirimu
akan terhempas antara harapan dan kekecewaan dengan uraian air mata bahkan
kalian merasa tidak ada artinya hidup
ini. Oleh karena itu ingatlah wahai satriaku bahwa yang KUASA atas hak VETO
atas nasibmu bahkan DIA yang MAHA KUASA atas segala apapun, yang kuasanya tidak
bisa kita paksakan, karenany awahai permataku mantapkan dalam dirimu bahwa:
1.
Allah adalah tujuan akhir hidup kita;
2.
Ikhlas adalah dasar penabdianmu;
3.
Kedamaian adalah jalan hidupmu;
4.
Kasih sayang adalah syi’ar kita dalam pergaulan ini.
Berlaku jujurlah dalam menjalani hidup ini agar
halaman sejarah hidup kita tidak ternoda oleh noktah hitam yang dapat
menggelapkan jalan ke akhirat kita kelak dan menghalangi dari pandangan
terhadap nilai-nilai kebenaran. Hiasi senantiasa jiwamu dengan perasaan ridho
dan ikhlash dalam setiap amal dan pengabdian agar apa yang kita lakukan tidak
pernah ada terselip kalimat penyesalan.
Nak,
tambatkanlah harapan dan kesungguhanmu, iringi dengan derap ketegaran dan
percaya diri, teruskan kau pacu dirimu dan terus berjuang meraih segala yang berharga
untuk mengibarkan bendera kemenangan dan kau ukir nama besarmu pada tugu emas
yang kau tancapkan di halaman istana megahmu dan setelah segala menjadi milikmu
nanti, jangan lupa engkau senantiasa memberi kepada yang menengadah, karena
adalah pemuda-pemudi sejati yang tidak punya rasa memiliki dan tak merasa
dimiliki hingga tak ada resah di dadamu untuk tidak menimbang ragu segala yang
kau yakini.
Ya
Allah...
Bentuklah
putra-putriku ini menjadi manusia yang cukup untuk menyadari manakala dirinya merasa
lemah, menjadi manusia yang berani menghadapi kenyataan hidup ini.
Bimbinglah
mereka agar senantiasa berdiri tegak di tengah badai sambil tetap berbelas
kasih kepada yang lemah dan membutuhkan, bentuklah mereka Ya Allah ... menjadi
manusia yang berhati bening dengan cita-cita dan cinta yang meninggi langit
ad=gar mereka bisa menjangkau hari depan yang cerah dn gemilang tetapi tidak
melupakan masa lampau, tidak melupakan jasa para gurunya, dan aku sebagai orang
yang pernah ikut mewarnai lembaran hidupnya dan berani berbisik pelan “Hidupku
Tak Sia-sia”
SELAMAT BERJUANG NAK!!!
Tertulis
pada halaman kosong
di
kertas ulangan matematika bab limit
dimasdewabrata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar