Jumat, 25 April 2014

Petuah Guru 1

Mungkin ini adalah tulisan Bapak yang terakhir menjelang Ujian Akhir Semester 2 ini...
            Nak, suatu hari nanti atau bahkan telah kau alami kalian akan menemukan suatu kenyataan yang tidak sesuai dengan keinginan dan harapanmu. Bahkan sering kali tidak sesuai dengan pertimbangan dan perhitunganmu bukan? Saat itulah dirimu akan terhempas antara harapan dan kekecewaan dengan uraian air mata bahkan kalian  merasa tidak ada artinya hidup ini. Oleh karena itu ingatlah wahai satriaku bahwa yang KUASA atas hak VETO atas nasibmu bahkan DIA yang MAHA KUASA atas segala apapun, yang kuasanya tidak bisa kita paksakan, karenany awahai permataku mantapkan dalam dirimu bahwa:
1.      Allah adalah tujuan akhir hidup kita;
2.      Ikhlas adalah dasar penabdianmu;
3.      Kedamaian adalah jalan hidupmu;
4.     Kasih sayang adalah syi’ar kita dalam pergaulan ini.
Berlaku jujurlah dalam menjalani hidup ini agar halaman sejarah hidup kita tidak ternoda oleh noktah hitam yang dapat menggelapkan jalan ke akhirat kita kelak dan menghalangi dari pandangan terhadap nilai-nilai kebenaran. Hiasi senantiasa jiwamu dengan perasaan ridho dan ikhlash dalam setiap amal dan pengabdian agar apa yang kita lakukan tidak pernah ada terselip kalimat penyesalan.
Nak, tambatkanlah harapan dan kesungguhanmu, iringi dengan derap ketegaran dan percaya diri, teruskan kau pacu dirimu dan terus berjuang meraih segala yang berharga untuk mengibarkan bendera kemenangan dan kau ukir nama besarmu pada tugu emas yang kau tancapkan di halaman istana megahmu dan setelah segala menjadi milikmu nanti, jangan lupa engkau senantiasa memberi kepada yang menengadah, karena adalah pemuda-pemudi sejati yang tidak punya rasa memiliki dan tak merasa dimiliki hingga tak ada resah di dadamu untuk tidak menimbang ragu segala yang kau yakini.
Ya Allah...
Bentuklah putra-putriku ini menjadi manusia yang cukup untuk menyadari manakala dirinya merasa lemah, menjadi manusia yang berani menghadapi kenyataan hidup ini.
Bimbinglah mereka agar senantiasa berdiri tegak di tengah badai sambil tetap berbelas kasih kepada yang lemah dan membutuhkan, bentuklah mereka Ya Allah ... menjadi manusia yang berhati bening dengan cita-cita dan cinta yang meninggi langit ad=gar mereka bisa menjangkau hari depan yang cerah dn gemilang tetapi tidak melupakan masa lampau, tidak melupakan jasa para gurunya, dan aku sebagai orang yang pernah ikut mewarnai lembaran hidupnya dan berani berbisik pelan “Hidupku Tak Sia-sia”
SELAMAT BERJUANG NAK!!!
Tertulis pada halaman kosong
di kertas ulangan matematika bab limit

dimasdewabrata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar