Jumat, 25 April 2014

Sistem Hormon Kelenjar Hipofisis Biologi Kelas XI Semester 2

Kelenjar Hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland atau kelenjar pengendali karena menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Kelenjar ini berbentuk bulat dan berukuran kecil, dengan diameter 1,3 cm. Hipofisis dibagi menjadi hipofisis bagian anterior, bagian tengah (pars intermedia), dan bagian posterior.

Hipofisis Lobus Anterior
Fungsi dan gangguannya dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Macam-macam fungsi hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior dan gangguannya.

Hormon Yang Dihasilkan
Fungsi Dan Gangguannya
Hormon Somatotropin (STH), Hormon pertumbuhan (Growth Hormone / GH)

merangsang sintesis protein dan metabolisme lemak, serta merangsang pertumbuhan tulang (terutama tulang pipa) dan otot. kekurangan hormon ini pada anak-anak-anak menyebabkan pertumbuhannya terhambat /kerdil (kretinisme), jika kelebihan akan menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Jika kelebihan terjadi pada saat dewasa, akan menyebabkan pertumbuhan tidak seimbang pada tulang jari tangan, kaki, rahang, ataupun tulang hidung yang disebut akromegali.
Hormon tirotropin atau Thyroid Stimulating Hormone (TSH)

Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok atau tiroid serta merangsang sekresi tiroksin
Adrenocorticotropic hormone (ACTH)   
                    
Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan aktivitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan glukokortikoid (hormon yang dihasilkan untuk metabolisme karbohidrat)
Prolaktin (PRL) atau Lactogenic hormone (LTH) 

Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu
Hormon gonadotropin pada wanita :

1.     Follicle Stimulating Hormone (FSH)


2.     Luteinizing Hormone (LH)   


Merangsang pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan estrogen

Mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan progestron
Hormone gonadotropin pada pria :

1.     FSH


2.     Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH)


Merangsang terjadinya spermatogenesis (proses pematangan sperma)

Merangsang sel-sel interstitial testis untuk memproduksi testosteron dan androgen


Hipofisis Pars Media
Tabel 3. jenis hormon serta fungsi hipofisis pars media
Hormon
 Fungsi
MSH (Melanosit Stimulating Hormon)
Mempengaruhi warna kulit individu, dengan cara menyebarkan butir melanin, apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.

Hipofisis Lobus Posterior
Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus posterior beserta organ targetnya dapat dilihat pada gambar dan tabel dibawah ini.

Tabel 4. jenis hormon serta fungsi dari hipofisis posterior

Hormon
 Fungsi
Oksitosin
Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama proses melahirkan
Hormon ADH
Menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah



Banyak sedikitnya cairan yang masuk dalam sel akan di deteksi oleh hipotalamus. Jika cairan (plasma) dalam darah sedikit, maka hipofisis akan mensekresikan ADH  untuk melakukan reabsorpsi (penyerapan kembali) sehingga darah mendapatkan asupan cairan dari hasil reabsorpsi tersebut. Dengan demikian kadar cairan (plasma) dalam darah dapat kembali seimbang. Selain itu, karena cairan pada ginjal sudah diserap, maka urinenya kini bersifat pekat.


Jika seseorang buang air kecil terus menerus, diperkirakan hipofisis posteriornya mengalami gangguan sebab ADH tidak berfungsi dengan baik. Nama penyakit ini disebut diabetes insipidus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar